Perbedaan Hardbrick dan Softbrick Pada Xiaomi Redmi | Blog Menawan - Untuk postingan hari ini, Blog Menawan sudah membuat dan menyiapkan artikel terbaru, yang mungkin dapat bermanfaat bagi pengunjung Blog Menawan yang sedang mencari solusi dan menemukan artikel dengan judul Perbedaan Hardbrick dan Softbrick Pada Xiaomi Redmi di google pencarian.
Jika sebelumnya atau kata kunci yang sedang ramai untuk Blog Menawan adalah download theme miui , themes MIUI V8, theme MIUI V9, theme MIUI V10 , download intagram mod , how to flash firmware 100% work , stock rom and flashing, how to root android device, tutorial android, download drivers android, cara flash via fastboot, flashtool, custom rom trwp, download system.img, recovery.img, fashboot.img, cara mengatasi bootloop tanpa pc, install without pc, and etc . . Maka untuk saat ini atau artikel yang saya beri judul Perbedaan Hardbrick dan Softbrick Pada Xiaomi Redmi belum menemukan solusi anda, maka bisa ikuti link berikut membaca artikel menarik lainnya yang mungkin kamu butuhkan Antutu, Artikel, Benchmark, Flashing, Tips, Tutorial, Xiaomi, kamu bisa menemukan banyak artikel yang terkait dengan Perbedaan Hardbrick dan Softbrick Pada Xiaomi Redmi. Lanjutkan ke pembahasan dan baca ya hingga akhir..
Perbedaan Hardbrick dan Softbrick Pada Xiaomi Redmi
Ada beberapa sebutan untuk masalah tersebut. Jika sebelumnya kita sudah membahas mengenai bootloop pada artikel Cara Mengatasi Xiaomi Bootloop, maka kita akan membahas dua masalah lain yang tidak kalah (atau bahkan lebih) mengkhawatirkan dan lebih susah untuk ditangani. Dua masalah tersebut adalah Hardbrick dan Softbrick.
Apa Itu Hardbrick?
Hardbrick merupakan kondisi dimana smartphone Android kita mati total. Terdapat beberapa tanda yang dapat menunjukkan bahwa smartphone kita mengalami hadrbrick, yaitu tidak dapat masuk ke recovery mode atau download mode.
Hardbrick disebabkan oleh beberapa hal yang akan dijelaskan dalam uraian sebagai berikut :
1. Gagal Flashing, biasanya hal ini terjadi ketika kita mencoba flashing namun baterai kita kurang dari 50%, listrik mati secara tiba-tiba sehingga proses flashing pada smartphone kita gagal.
2. Salah ROM, hal ini biasa terjadi ketika kita mencoba melakukan flashing dengan namun firmware / stockrom yang digunakan tidak sesuai dengan smartphone yang kita miliki. Misalnya kita punya Xiaomi Redmi Note 4 Snapdragon, tapi menggunakan ROM untuk Mediatek.
3. Gagal Root atau Custom ROM, sebenarnya ketika kita melakukan rooting atau flashing dengan custom ROM, kita membutuhkan keberuntungan supaya tidak terjadi apa-apa terhadap smartphone kita. Melakukan kedua cara tersebut menyebabkan hangusnya garansi kita dan risiko lain yang akan ditimbulkan adalah area bootloader rusah sehingga smartphone menjadi brick.
5. Rusaknya IC eMMC, keempat faktor yang telah dijelaskan sebelumnya juga bisa menyebabkan IC emmc rusak. Bisa karena dimakan waktu, bisa karena kesalahan ketika kita mencoba mengoprek smartphone. Kenapa rusaknya IC emmc bisa menyebabkan brick? Karena seluruh sistem yang tertanam pada ic emmc.
Apa Itu Softbrick?
Softbrick adalah kondisi dimana smartphone kita mengalami stuck loading pada bagian tertentu. Biasanya, stuck ini terjadi di logo. Pada smartphone Xiaomi, stuck terjadi ketika kita mencoba menyalakan smartphone, namun hanya terdapat layar hitam dan logo MI di tengah.
Hal ini bisa terjadi karena ada salah satu bagian pada sistem yang terganti atau terhapus sehingga menyebabkan gagal masuknya ke homescreen. Berbeda dengan hardbrick, ketika smartphone kita mengalami softbrick, smartphone kita masih bisa mengakses recovery mode dan download mode dan perangkat kita masih terdeteksi oleh komputer.
Oke sudah pada bagian akhir atau penutup dari artikel Perbedaan Hardbrick dan Softbrick Pada Xiaomi Redmi jangan sungkan untuk kembali atau bookmark dan share ke sosmed ya sahabat Blog Menawan.